Sangkur Raksasa di Tempat Latihan Kopassus dan Kisah Mistis Rangga Manik
Misal, sekitar 50 meter dari tempat belati tertancap itu ada makam yang dikeramatkan penduduk setempat.
Makam tersebut merupakan petilasan Raden Rangga Manik, leluhur warga setempat.
Asep menuturkan Raden Rangga Manik bertapa di gunung itu dan kemudian menghilang.
Sebelum bertapa, Rangga Manik memberi wasiat agar pertapaannya kelak dikeramatkan.
“Di Gunung Manik ada sesuatu yang dikeramatkan. Jadi, ada makam yang dikeramatkan sehingga aura mistis sangkur ini pun sangat tinggi,” katanya.
Kini, belati tersebut menjadi ciri khas dari Tebing 48 dan banyak membuat masyarakat penasaran.
Sayangnya, tidak bisa semua orang mendatangi langsung belati tersebut.
Pengunjung yang mau mendatangi lokasi itu harus mengantongi izin dari Kopassus terlebih dahulu.