Santri Menutup Telinga saat Mendengar Musik Dicap Radikal, Yenny Wahid Bereaksi
jpnn.com, JAKARTA - Yenny Wahid angkat bicara menanggapi video santri menutup telinga saat mendengar musik di lokasi vaksinasi yang mendapat stigma negatif
dari sebagian kalangan.
Pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh itu mengunggah kembali video tersebut melalui akunnya @yennywahid di Instagram disertai catatan.
"Santri Ma'had tahfidz Quran menutup kuping ketika melakukan vaksinasi. Banyak yang mengkritik mereka, bahkan mengatakan mereka radikal. Ada dua catatan saya," tulis Yenny Wahid dalam unggahannya sebagaimana dikutip, Rabu (15/9).
Pertama, Yenny Wahid mengaku senang para guru santri tersebut mengatur agar mereka divaksinasi.
"Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi dirinya tetapi juga orang-orang disekelilingnya dari ancaman Covid-19," tulis Yenny yang telah mengizinkan JPNN.com mengutip unggahannya.
Kedua, putri mendiang Presiden Keempar RI KH Abdrurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan kegiatan menghafal Al-Qur'an bukan pekerjaan yang mudah.
"Kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal Al-Qur'an sejak usia 5 tahun. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Qur'an," tulis Yenny.
Jadi, lanjut dia, kalau para santri tersebut oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Al-Qur'an dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal.