Sapu Bersih Pendukung Teroris di Birokrasi dan BUMN
Kamis, 17 Mei 2018 – 14:31 WIB
Tidak ada negara manapun yang menggolongkan dukungan pada radikalisme dan terorisme sebagai kebebasan berbicara.
"Anda tahu di Singapura dan Malaysia, posting di media sosial dengan materi dukungan pada radikalisme atau terorisme bisa berdampak penjara atau status tahanan kota. Bahkan, menyimpan materi-materi terkait terorisme bisa menjadi penyebab masuk penjara" tuturnya. (dil/jpnn)