Saran Psikolog agar Anak Tidak Mengalami Kebosanan & Stres di Masa Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Psikolog dari Yayasan Heart of People.id Yohana Theresia, M.Psi mengatakan anak-anak merupakan salah satu kelompok di masyarakat yang paling terdampak pandemi COVID-19.
Dikatakan, berdasar sejumlah kasus yang ditemui dan hasil penelitian Soetikno, Agustina, Verauli, dan Tirta (2020), di masa pandemi ini terjadi peningkatan permasalahan perilaku dan masalah akibat stres.
Masalah yang muncul antara lain menarik diri dari keramaian (withdrawal), gangguan somatik atau somatic symptom disorder (munculnya gejala dari tubuh akibat kecemasan yang berlebihan), agresi, dan depresi.
Yohana menjelaskan, kondisi ini tidak lebih dikarenakan beberapa faktor pencetus, seperti ruang bergerak yang terbatas, pendidikan berkualitas yang belum merata, orang tua yang sibuk, serta kondisi psikologi yang tidak stabil.
“Maka timbul cara instan yang banyak diambil orang tua untuk mengatasi hal tersebut dengan memberikan gawai kepada anak, padahal pemberian gawai bukannya tanpa dampak,” ujarnya dalam webinar parenting yang diadakan oleh Faber-Castell yang bertemakan "Soft Skill Apa yang Dibutuhkan di Era Digital”, akhir pekan lalu.
Memang, lanjutnya, gawai bisa memberikan kemudahan, informasi dan hiburan.
Namun gawai juga memiliki efek negatif, khususnya jika tanpa dibatasi waktu penggunaannya.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Straker, Leon M. & Howie, Erin K. (2016) dan Dr. John Hutton (2020), beberapa efek negatif dari gawai antara lain gangguan kesehatan fisik, terlambat bicara, masalah atensi dan konsentrasi, masalah pada executive function serta masalah perilaku.