Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sarjana Hukum Muslim Punya Jurus untuk Menghadapi Tiongkok di Natuna

Minggu, 05 Januari 2020 – 22:47 WIB
Sarjana Hukum Muslim Punya Jurus untuk Menghadapi Tiongkok di Natuna - JPNN.COM
Peta wilayah Laut China Selatan (LCS). Ilustrasi: The Economist

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia (KSHUMI) ikut merespons dugaan penerobosan wilayah kedaulatan Republik Indonesia oleh kapal-kapal Tiongkok di laut Natuna, Kepulauan Riau.

Ketua Eksekutif Nasional BHP KSHUMI, Chandra Purna Irawan juga memberikan saran kepada pemerintah dalam menghadapi manuver coast guard asal Negeri Tirai Bambu di kawasan yang merupakan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia itu.

Dalam opini legalnya, Chandra menyatakan bahwa laut Natuna adalah wilayah Indonesia berdasarkan keputusan United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS).

"Itu merupakan Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982 terkait penganturan mengenai Territorial Waters, Contiguous Waters dan Exclusive Economic Zone (EEZ)," kata Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima jpnn.com, Minggu (5/1).

Kedua, katanya, pada tanggal 12 Juli 2016, pengadilan (independent arbitral tribunal established under the UN Convention on the Law of the Sea/ UNCLOS, memutuskan bahwa tidak ada Kepulauan Spratly, atau terumbu karang terisolasi yang dikenal sebagai Scarborough Shoal, yang mampu mendukung tempat tinggal manusia dalam keadaan alami mereka. Itu berarti bahwa tidak ada yang berhak atas zona ekonomi eksklusif di sekitarnya.

"Implikasi dari putusan ini adalah bahwa sebagian besar sumber daya di bagian selatan Laut Cina Selatan adalah milik negara-negara Filipina, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Vietnam dan hak di laut harus berada dalam area yang diukur dari darat," jelas sekjen LBH Pelita Umat ini.

Terakhir, Chandra berharap ada ketegasan dari pemerintah dalam merespons manuver kapal-kapal Tiongkok di laut Natuna, yang sekarang menjadi perhatian publik tanah air.

"Saya mendorong agar pemerintah memberikan peringatan kepada negara China (Tiongkok-red) agar bersikap menghormati kedaulatan negara lain, dan menyeret ke pengadilan independent arbitral tribunal," tandas Chandra menyarankan. (fat/jpnn)

Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia (KSHUMI) ikut merespons dugaan penerobosan wilayah kedaulatan Republik Indonesia oleh kapal-kapal Tiongkok di laut Natuna, Kepulauan Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Asia Oceania

    China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun

    Rabu, 01 Mei 2024 – 19:55 WIB
    China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Masa Depan

    Minggu, 28 April 2024 – 08:53 WIB
    Masa Depan - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Nilai Wong

    Sabtu, 20 April 2024 – 14:24 WIB
    Nilai Wong - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Fokus Tiga

    Minggu, 14 April 2024 – 07:09 WIB
    Fokus Tiga - JPNN.com
X Close