Saset Kompor
Oleh: Dahlan IskanKereta lama ini lebih lambat: 200 km/jam. Maksimum tambah 50 km. Tenaganya juga pakai listrik. Tidak ada lagi kereta yang pakai diesel.
Kereta cepat pakai rel khusus. Dibangun baru. Rel layang semua. Tidak mengganggu sama sekali jaringan rel kereta lama.
Ketika masuk gerbong, teman saya membawa banyak makanan instan. Dari packaging-nya terlihat seperti mie instan. ''Untuk sarapan besok pagi,'' katanyi.
Bangun pagi kereta sudah sampai di kota Jiujiang. Kota indah di pertemuan antara bengawan Yangtze (Chang Jiang) dengan untaian danau. Ini sungai berdanau-danau. Atau sebaliknya.
Waktunya sarapan.
Saya lihat mie instan itu. Saya perhatikan baik-baik tulisannya. Ternyata bukan mie.
''Ini apa?'' tanya saya.
Dia turun dari atas. Semula saya yang usul agar saya saja yang di atas. Saya kan laki-laki. Dia menjawab: ''saya yang di atas''. Dia merasa lebih muda. Lebih kuat di (ke) atas.