Satria Bayangkara, Pembuat Visual Effect yang Sukses di Malaysia
Terinspirasi Star Wars, "Keracunan" AvatarKamis, 26 Januari 2012 – 01:10 WIB
Berbeda dari Hikayat Merong Mahawangsa yang produksinya menghabiskan waktu hingga setahun, Magika "hanya" menyita waktu tiga bulan bagi anak kedua di antara tiga bersaudara tersebut. "Kejar waktu banget. Karena saat itu sutradaranya butuh cepat selesai," ujar lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB tersebut.
Meski dikerjakan cepat, itu tak berarti tidak memusingkan. Satria ingat betul bahwa dirinya harus membetulkan gerak naga yang terkesan janggal ketika film tersebut diuji di layar lebar. Dalam waktu singkat juga, gerak hewan mitos itu dia buat lebih nyata.
Hasilnya pun cukup memuaskan. Kinerja Satria dkk diganjar dengan terpilihnya Magika sebagai Film Terbaik Malaysia 2010. Meski, di satu sisi dia mengakui bahwa deadline yang mepet menjadi momok bagi pekerja visual effect. "Seperti naga di Magika yang harus diperbaiki saat uji coba. Untung, belum ada efek cacat yang lolos koreksi," imbuhnya.