Satu dari 10 Perempuan di Asia Menderita Endometriosis, Kenali Tanda & Gejalanya
"Ini komitmen kami untuk membantu pasien endometriosis. Kami juga melakukan edukasi agar kesadaran perempuan semakin meningkat dan endometriosis bisa dideteksi sedini mungkin," sambungnya.
Berdasarkan konsesus Perhimpunan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Indonesia (HIFERI) tahun 2023, terapi hormonal Dienogest jangka panjang menjadi rekomendasi kuat dalam menangani endometriosis.
Penelitian menunjukkan Dienogest mampu mengurangi lesi dan nyeri (nyeri pelvis dan nyeri haid) yang berkaitan dengan endometriosis serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
Di samping itu, Dienogest efektif dalam menjaga cadangan ovarium. Hal ini juga harus diikuti kepatuhan terhadap terapi ini agar pasien dapat memperoleh manfaat pengobatan dalam jangka panjang.
Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. OG, Subsp. FER, MSc., Spesialis Kebidanan dan Kandungan serta staf pengajar FKUI-RSCM di acara yang sama menyebutkan, endometriosis memang masih menjadi masalah besar khususnya bagi perempuan di Indonesia.
Salah satu penyebabnya adalah keterlambatan diagnosis di mana data menunjukkan adanya keterlambatan diagnosa 6-8 tahun.
"Setidaknya 5 dari 100 perempuan usia produktif di Indonesia, serta 1 dari 10 perempuan di Asia, mengalami endometriosis. Namun, banyak dari mereka yang baru mengetahuinya sehingga datang saat kondisi sudah lumayan parah," jelas Kanadi.
Beberapa tanda dan gejala endometriosis adalah nyeri panggul yang dikaitkan dengan periode menstruasi, nyeri ini akan meningkat seiring berjalannya waktu jika tidak mendapat pengobatan yang tepat.