Satu Keluarga jadi Caleg, Alamaak!
Dia berpesan kepada masyarakat Kalteng, agar semakin selektif memilih caleg. Rekam jejak dari berbagai aspek harus dinilai, agar tidak salah memilih calon wakil yang akan menyuarakan pembangunan di Kalteng.
“Kami harapkan, dengan demokrasi yang sudah maju ini, masyarakat mencari track record mulai dari partai dan figur. Jadi jangan sembarangan memilih,” terang Satriadi.
Sementara itu, Riduanto yang mencaleg dari PDI Perjuangan, pada pileg 2019 nanti maju bersam istrinya Tuah Hang Yati, sama-sama berebut kursi di DPRD Kota Palangka Raya. Dia dan istri maju dengan partai yang sama, namun daerah pemilihan (dapil) berbeda. Istrinya maju dari dapil I, sementara Riduanto maju dari dapil II.
“Langka ya, suami istri maju? Saya sama istri sama-sama dari PDI Perjuangan, dari awal itu 1998-1999, sama-sama aktif. Jadi bukan baru kemarin saja istri saya berpolitik. Ibu jadi pengurus sudah lama,” jelas Riduanto kepada Kalteng Pos, Minggu (22/7).
Dia menjelaskan, tahun 2019 merupakan pertama kali istrinya maju sebagai bacaleg. Salah satu tujuannya adalah mereka bersama-sama ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat Palangka Raya.
“Kami berdua ingin memperjuangkan dan menyuarakan aspirasi masyarakat. Dengan sistem yang ada saat ini, juga membuka peluang siapa saja. Selain itu, kami ingin membantu mendongkrak suara partai,” ungkap dia.
Dia menerangkan, di berbagai daerah juga ada suami istri maju menjadi caleg, seperti di Pulang Pisau, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan beberapa daerah lainnya.
“Di daerah lain juga ada. Tetapi bukan berarti kami meniru-niru. Kami sama-sama ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat,” pungkasnya. (uni/ce/abe)