Satu Keluarga Tewas, Kepala Pecah, Kaki dan Tangan Patah
jpnn.com - BEKASI - Satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan seorang anaknya yang berusia enam tahun, tewas dihantam kereta api di perlintasan yang ada di Kampung Selang Cironggeng Barat, RT 01/02, Desa Wanajaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Minggu (7/8).
Kondisi tubuh Suhali (55), Sri Murni (45) serta anaknya yang berusia enam tahun (belum diketahui namanya) sangat mengenaskan. Kepala pecah, kaki dan tangan patah.
”Ketiga korban tercatat sebagai warga Bendungan Jago, RT 01/06, Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat,” terang Kasubag Humas Polresta Bekasi Kabupaten, AKP Endang Longla, sebagaimana dikutip Indopos, Senin (8/8).
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, peristiwa nahas itu bermula saat Honda Supra X 125 bernopol B 6974 PWC yang dikendarai satu keluarga itu melintas di lokasi kejadian.
Sepeda motor yang dikendaraai korban datang dari arah Perumahan Villa Mutiara. Saat itu, motor berusaha menyeberang perlintasan rel kereta menuju daerah Telaga Asih.
Rupanya, Suhali tidak melihat datangnya kereta api yang melintas dari arah barat menuju timur. Motor itu berusaha menerobos, dampaknya fatal, sepeda motor yang dinaiki tiga orang itu langsung dihajar kereta.
”Kata saksi, yang tertabrak kereta hanya ban belakang sepeda motornya. Tapi, motor itu terseret hingga sekitar 100 meter. Akibatnya, tubuh para korban melayang dan dihantam kereta. Nyawa ketiga korban tak bisa diselamatkan. Mereka tewas di tempat,” ucapnya.
Sementara itu, Enin, 52, salah seorang saksi peristiwa maut itu mengatakan kalau motor yang dikendarai pasutri dan anaknya itu berusaha menerobos perlintasan kereta. Padahal, katanya juga, petugas yang berjaga di sana sudah menurunkan bambu sebagai penghalang.