'Saya Meneteskan Air Mata saat Pisau Saya Tusukkan ke Kakak Saya'
jpnn.com - MARISA – Kasus pembunuhan terjadi di Desa Buntulia, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Sabtu (20/6). Makmun Dalanggo (38) warga Desa Duhiadaa tewas seketika usai ditusuk berulang kali oleh adik kandungnya Mukmin Dalanggo. Diduga penikaman dipicu oleh permasalahan internal keluarga.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post (grup JPNN), Sabtu (20/6) siang sekira pukul 14.40 wita, Makmun bersama istrinya dari Kota Gorontalo mengunjungi rumah orang tuanya di Desa Buntulia, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
Namun rupanya kedatangan Makmun kurang diharapkan ayahnya Kardia Dalanggo. Diduga, Kardia memarahi Makmun yang kawin lagi, padahal saat ini sudah punya lima istri.
Usai memarahi Makmun, Kardia masuk ke kamar depan. Kamar tersebut berada di teras rumah. Kardia memilih mengurung diri. Terlebih kondisi kesehatannya kian menurun akhir-akhir ini.
Makmun yang emosi dimarahi saat bertemu, langsung mengedor-gedor pintu ayahnya. Saat itu, pihak keluarga melihat Makmun sudah memegang sebuah isau sambil menendang-nendang pintu kamar. “Ia (Makmun,red) seperti memaksa masuk bertemu bapak yang sakit-sakitan,” ungkap Lena, adik Makmun.
Lena dan istri Makmun, Suriaty Laudi berusaha menarik Makmun masuk ke dalam rumah, hanya saja itu sia-sia. Makmun kembali ke depan pintu kamar ayahnya. Melihat aksi Makmun, Lena lalu memanggil adik kandungnya Mukmin yang saat itu sedang mengecat rumah.
"Ayah saya pada saat itu dalam kondisi kurang sehat dan Makmun Dalanggo bakal memukul ayah saya. Jadi saya pun meminta bantuan kepada adik saya Mukmin,”ujar Lena Dalanggo.
Lena sendiri merupakan adik Makmun nomor 6. Makmun merupakan anak ke 3 dalam keluarga itu, totalnya mereka ada 8 bersaudara. Saudara mereka yang lain ketika itu tidak berada di rumah.