SBY Kecil Juga Pernah Nakal
Peringatan Hari Anak Nasional di TMIIKamis, 24 Juli 2008 – 07:48 WIB
Dalam acara dialog yang dipandu Kak Seto itu, SBY mengatakan bahwa dirinya semasa kecil tidak pernah bercita-cita menjadi presiden. ’’Pak SBY itu lahir di Pacitan, daerah tertinggal. Cita-cita dulu mau menjadi tentara karena orang tua Pak SBY dulu pejuang, veteran,’’ kata SBY.
Seorang anak spontan bertanya kepada SBY. ’’Bapak Presiden waktu kecil pernah nakal atau tidak?’’ tanya seorang bocah SD itu dengan polos. SBY dan Ani Yudhoyono pun tersenyum. ’’Anak-anak pernah nakal atau tidak?’’ tanya SBY balik. Anak-anak menjawab serentak, ’’Pernaaah!’’
’’Pak SBY juga pernah nakal. Pernah juga dihukum guru, pernah juga dimarahi orang tua. Mungkin karena terlambat belajar, terlalu banyak main. Tetapi, ketika ditegur oleh guru dan diingatkan oleh orang tua, didengarakan,’’ tutur SBY.
Sebelumnya, dalam sambutan, SBY meminta peringatan Hari Anak Nasional dijadikan momentum bagi semua pihak untuk lebih peduli kepada anak-anak. SBY meminta hasil kongres anak Indonesia disosialisasikan para menteri.
Hasil kongres anak itu adalah melindungi anak dari segala kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, bebas dari tembakau, meningkatkan pemahaman cara hidup sehat agar terhindar dari HIV/AIDS dan NAPZA. Selain itu, ada rekomendasi untuk mempersatukan anak Indonesia yang berada di daerah terpencil dengan adanya dukungan sarana dan prasarana.
Mensos Bachtiar Chamsyah menambahkan, peringatan Hari Anak Nasional kali ini memiliki makna penting karena bertepatan dengan Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Menurut Bachtiar, berdasarkan penelitian Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial, di seluruh Indonesia terdapat 3.940.300 anak telantar dengan usia di atas lima tahun. Di antara jumlah itu, terdapat 1.467.000 balita. ’’Di Jakarta sendiri terdapat 190.369 anak telantar,’’ kata Mensos.