SBY Minta Jokowi Memodernisasi Alutsista TNI
"Negara barat dan AS sangat hati-hati untuk mengerahkan kekuatan darat. Sebab, cost tinggi, baik finansial maupun nyawa. Ribuan orang bisa gugur. Belum dampak akibat operasi darat yang dilakukan itu belum tentu mendapat persetujuan dari parlemen dan rakyat," ujarnya.
SBY berharap, ke depan kekuatan militer udara Indonesia lebih tangguh dan dapat diandalkan. Apalagi, wilayah teritorial yang perlu dijaga di negeri ini cukup luas. "Kita harus siap segalanya. Negara kita luas, daratan apalagi lautan. Banyak yang harus kita amankan. Paling tidak saya dulu pernah protes keras, ada insiden angkatan udara di bagian timur Indonesia. Tetapi karena kurang pesawat, apa daya, kita hanya bisa protes, tak bisa mengejar dan menghalau," kenangnya.
Terkait dengan momen HUT TNI ke-69, SBY berpesan kepada seluruh jajaran tentara di tanah air agar tetap menjadi pribadi yang tangguh. "Ingat, TNI harus ditakuti lawan, disegani kawan, dan dicintai rakyat. Kalau kita bisa mewujudkan semua itu, maka kita boleh bersyukur dan berbangga sambil tetap memelihara semangat untuk mempertahankan setiap jengkal NKRI," tuturnya.
Sementara, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Ida Bagus berharap program minimum essential force (MEF) yang telah berjalan selama ini tetap berlanjut di masa mendatang. "Program itu berupa penambahan kekuatan alutsista, perbaikan sarana pra sarana dan SDM, serta peningkatan kesejahteraan," katanya.
Di sisi lain, Ida Bagus menjanjikan atraksi megah dan kolosal dalam gelaran peringatan HUT TNI ke -69 besok (7/10). TNI AU, kata dia, bakal mengerahkan 153 pesawat. "Nantinya akan ditempatkan di Lanud Iswahjudi, Bandara Abdul Rahman Saleh Malang, Juanda Surabaya, dan sebagian untuk pendukung di Halim Perdanakusuma," ungkapnya.
SBY kemarin tiba di Lanud Iswahjudi sekitar pukul 14.15. Dia didampingi ibu negara Ani Yudhoyono, Menkopolhukam Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf TNI AU Marsekal IB Putu Dunia, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Usai beramah-tamah dan memberikan pengarahan kepada sejumlah penerbang dan kru pesawat tempur, sekitar pukul 15.30 presiden dan rombongan bertolak menuju Surabaya. (fin/isd)