SBY Sampaikan Pesan Serius: Juga Malu kepada Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengulas kegaduhan sosial politik di tengah ancaman pandemi virus corona (Covid-19). Terutama mengenai ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah.
Dalam tulisan berjudul "Indonesia Harus Bersatu, dan Fokus pada Penghentian Penyebaran Virus Corona" yang diunggah di akun Facebook-nya, Rabu (8/4), tokoh yang pernah memimpin Indonesia selama dua periode itu mengingatkan perlunya bangsa ini terus dan tetap bersatu karena krisis virus corona di negeri kita belum berakhir. Belum selesai. Indonesia juga belum aman.
Namun, tokoh 70 tahun tersebut mencermati beberapa hari terakhir ini justru ada situasi yang tak sepatutnya terjadi. Apa itu?
Kembali terjadi ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah, bahkan disertai dengan ancaman untuk “memolisikan” warga yang salah bicara. Khususnya yang dianggap melakukan penghinaan kepada Presiden dan para pejabat negara.
"Mumpung ketegangan tersebut belum meningkat, dengan segala kerendahan hati memohon agar masalah itu dapat ditangani dengan tepat dan bijak. Kalau hal ini semakin menjadi-jadi, sedih dan malu kita kepada rakyat kita. Rakyat sedang dilanda ketakutan dan juga mengalami kesulitan hidup karena terjadinya wabah korona ini. Juga malu kepada dunia, karena saya amati hal begini tidak terjadi di negara lain," ujar SBY.
Mantan ketua umum Partai Demokrat itu menyambut baik semua kebijakan dan tindakan pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk meningkatkan penanggulangan Covid-19.
Termasuk penyediaan anggaran yang disampaikan Presiden Jokowi beberapa saat yang lalu, yang menurutnya cukup memadai, terutama untuk saat ini.
"Anggaran yang saya maksud adalah yang ditujukan untuk menanggulangi Covid-19, serta bantuan kepada rakyat yang mengalami kesulitan hidup akibat terjadinya wabah saat ini. Itu kebijakan yang tepat dan sangat diperlukan. Saya berharap, sebagaimana harapan rakyat kita, dana itu dapat disalurkan secara tepat sasaran dan tepat waktu, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal," sambung tokoh kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu.