Sebelum Meninggal, Minta si Putri Segera Menikah
Selasa, 14 September 2010 – 09:33 WIB
Euis sempat mengisahkan detik-detik terakhir sebelum suaminya meninggal. Saat mengantre tiga jam di depan gerbang istana, Jhoni sempat mengeluh haus dan capai. Lalu, Euis memberi dia minum air mineral yang dibawa. Tidak lama kemudian, Jhoni ingin buang air kecil. Karena tidak ingin meninggalkan antrean, dia kencing di botol air mineral sambil antre. Tidak lama kemudian, Jhoni mengeluh pusing dan akhirnya pingsan.
"Almarhum sempat mengeluh pusing dan akhirnya pingsan dalam antrean. Dia sempat dibawa ke rumah sakit, namun ternyata meninggal," ujarnya lirih.Euis merasa kecewa kepada panitia open house yang tidak memperhatikan keamanan pengunjung. Karena itu, dirinya meminta pihak Istana Presiden memperhatikan masalah keamanan. Terutama untuk warga tunanetra. Sebab, tahun-tahun sebelumnya, pengantre tunanetra dipisah dari warga biasa.
"Saya masih sakit hati atas kejadian tersebut. Memang acaranya bagus bisa ketemu langsung dengan presiden. Jika ingin mengadakan lagi (open house), istana harus lebih memperhatikan keamanan," tegasnya.Tahun lalu, kata Euis, untuk bisa mengikuti antrean, dirinya dituntun oleh seorang warga normal. Setiap penuntun diikuti enam tunanetra yang saling bergandengan tangan selama dalam antrean. Tujuannya, para tunanetra tidak tertinggal.