Sebelum Tanjung Priok Jadi Pelabuhan
Sementara waktu, Pulau Onrust kembali lengang.
Nah, pulau ini kembali diberdayakan pada 1911.
Lain dari yang dulu, kali ini Onrust difungsikan sebagai penjara dan karantina orang sakit lepra.
Masa ini, terdapat 12 barak, rumah dokter, rumah bidan, 5 buah gudang, kantor dan sarana pelabuhan.
Fungsi itu bertahan sampai 1939. Dan Onrust kembali ditinggalkan Belanda.
Ketika Jepang datang dan berkuasa, fungsinya sebagai penjara diteruskan.
Dan di zaman Indonesia merdeka, pimpinan DI TII, S.M Kartosuwiryo, pejuang antikolonial yang memilih belok kanan di persimpangan jalan, dieksekusi dan dimakamkan di Onrust.
Maka, di samping tapak-tapak kolonial, satu di antara view yang akan Anda dapati bila bertandang ke pulau yang berjarak lebih kurang 14 km dari Jakarta ini adalah "Makam Keramat"--begitu tulisan di muka makam Kartosuwiryo.