Sebuah Kampanye Penuh Harapan, Teater Musikal jadi Edukasi Anti-Perundungan
"Melalui pertunjukan teater musikal yang interaktif, menarik dan menyenangkan, kami berharap siswa yang menyaksikan dapat menikmati proses pembelajaran dan menyerap pesan moral yang penting dari sebuah cerita yang kami sugguhkan,” paparnya.
Menurutnya, tidak sekedar menghibur, melalui alur cerita yang menarik dan penuh emosi, The Fairy with Tiny Wings mengangkat isu kritis perundungan dan konsekuensi yang bisa meluas.
The Fairy with Tiny Wings bercerita tentang perjalanan Ruby, seorang peri dengan sayap kecil yang menderita ejekan tanpa henti.
Seiring cerita berkembang, Ruby bertemu dengan karakter mistis bernama Hanseldoft, yang membawanya untuk mengenali nilai sejati dari sayap kecilnya.
Perjalanan Ruby mencapai puncaknya dalam tindakan kepahlawanan yang tidak hanya mengubah persepsi teman-temannya tetapi juga mendorong penghargaan yang baru terhadap keragaman. Pertunjukan dikemasi menggunakan musik, tarian, yang mengharukan untuk menyampaikan pesan tentang ketahanan, penemuan diri, dan penerimaan diri.
Pertunjukan Stand Up tidak akan berhenti untuk terus menyuarakan perjuangan melawan perundungan. Setelah sukses menyelenggarakan pertunjukan perdananya di National High Jakarta School, Stand Up akan menggelar pertunjukan teater musikal di beberapa sekolah internasional maupun lokal di Indonesia.
Penggagas juga berharap gerakan ini mendapat dukungan dari banyak pihak, terutama pemerintah.
"Kami ingin melalui sebuah cerita dari perjalanan emosional Ruby yang kami buat, dapat menginspirasi korban dan saksi untuk berkontribusi aktif dalam budaya empati dan dukungan. Bersama-sama, dapat menciptakan dunia di mana perbedaan dirayakan, dan setiap anak merasa didorong untuk melawan perundungan," pungkas Deanza.(mcr10/jpnn)