Sebut May Day Terkelam, Arief Poyuono Beri Solusinya Buat Kaum Buruh
jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Hari Buruh se-Dunia jatuh pada hari ini 1 Mei 2020. Bagi Arief Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara, peringatan May Day kali ini merupakan yang kelam bagi buruh.
"Ini merupakan May Day yang kelam bagi keberlangsungan hidup para kaum buruh," kata Arief kepada JPNN.com Kamis (30/4).
Arief menjelaskan kelam yang dimaksudnya ialah karena saat May Day tahun ini merupakan hari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di seluruh dunia yang terbesar sepanjang sejarah mengalahkan The Great Depression pada 1932.
"Di mana akibat dampak pandemi virus corona, miliaran buruh formal dan informal kehilangan pekerjaan dan pendapatannya," ujar Arief.
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengatakan harusnya May Day menjadi ajang kegembiraan dan perjuangan para buruh untuk mengubah nasib kesejahteraan mereka.
"Namun, akibat dampak Covid-19 malah yang terjadi buruh kehilangan pekerjaannya," imbuh Arief.
Dia pun menawarkan solusi, menurutnya, pemerintah, pengusaha dan buruh harus bersatu membangkitkan kembali perekonomian agar tercipta lapangan kerja kembali seperti biasa.
Pemerintah mesti bisa memberikan semacam insentif kepada perusahaan-perusahaan yang terkena dampak Covid-19 dan harus melakukan PHK dan merumahkan buruhnya.