Sehari Belajar Tujuh Jam, Wisuda Setiap Jumat
Selasa, 02 Maret 2010 – 06:47 WIB
Banyak orang berlalu-lalang di sekolah pijat tersebut. Ada sekelompok warga asing yang sedang asyik mengobrol. Ada juga para staf sekolah yang asli warga Thailand. Mereka hilir mudik melayani calon murid. Para warga asing di sekolah pijat itu tidak sedang berwisata. Mereka adalah murid-murid di sekolah pijat Wat Po. "Hampir setiap hari memang sibuk begini karena banyak pendaftar baru," jelas Piyawan Yamsopa, salah seorang customer service sekolah pijat Wat Po yang menemani Jawa Pos kala berkunjung ke sana pekan lalu.
Sekolah pijat Wat Po memang tidak hanya diminati warga asli Thailand. Murid-murid di sana juga datang dari hampir seluruh penjuru dunia dan dari berbagai kalangan. Mulai para pemijat profesional hingga turis asing yang sekadar iseng ingin mempelajari seni pijat Thailand. Tidak heran, hampir setiap hari bisa ditemui aktivitas sejumlah turis asing yang sedang belajar pijat di sekolah tersebut.
Tidak sulit menjadi murid sekolah pijat Wat Po. Selain tidak harus memiliki keahlian memijat, persyaratannya pun mudah. Hanya dengan membawa fotokopi passport, tiga foto diri ukuran 4 x 6, serta uang pendaftaran sesuai dengan jenis course yang diikuti. Siapa saja yang tertarik bisa langsung mendaftar.Yang membuat sekolah pijat tersebut banyak diminati adalah masa pendidikan yang tidak lama. Khusus warga asing hanya lima hari, sedangkan warga lokal harus enam hari. Tidak heran, banyak turis asing yang kebetulan berlibur menyempatkan diri belajar pijat di sekolah itu. "Turis yang ke sini biasanya mereka yang liburannya panjang dan sudah pernah mendengar sekolah ini," jelas Piyawan yang akrab disapa OA itu dengan bahasa Inggris yang terbata-bata.