Sehari Belajar Tujuh Jam, Wisuda Setiap Jumat
Selasa, 02 Maret 2010 – 06:47 WIB
Kebetulan, kunjungan Jawa Pos ke sana bertepatan dengan hari wisuda tujuh murid asing. Mereka baru saja merampungkan program general thai massage. Ini adalah salah satu jenis course yang cukup diminati warga asing karena mengajarkan seni pijat tingkat paling dasar. Tujuh siswa asing tersebut dengan bangga menunjukkan sertifikat kelulusannya kepada Jawa Pos. Mereka saling berfoto dengan senyum mengembang. Menurut OA, itu pemandangan biasa. Setiap Jumat, hampir selalu ditemui pemandangan seperti itu. "Setiap minggu selalu ada kelulusan siswa asing," kata gadis kelahiran 3 Juli 1983 itu.
Para murid asing tersebut berasal dari berbagai negara. Antara lain, Amerika Serikat, Portugal, Jerman, dan Swiss. Awalnya, mereka tidak saling kenal. Namun, berkat jadwal program yang intens, masing-masing sangat akrab. Menurut mereka, mengikuti program general massage cukup menyenangkan sekaligus menguras energi. Salah seorang murid bernama Richard Baimbridge mengungkapkan, program tersebut memberikan banyak praktik daripada teori.
Teori hanya diajarkan pada hari pertama. Selanjutnya, jam pelajaran dihabiskan untuk praktik pijat di bawah pengawasan langsung pengajar. Kelas dimulai dari pukul 09.00 hingga 16.00. Saat praktik, kata pria 40 tahun itu, adalah saat yang menyenangkan. "Kita juga belajar bersama teman-teman dari kelas lain, baik murid asli Thailand maupun murid asing seperti saya," ungkapnya dalam bahasa Inggris. Bagi Richard yang juga seorang guru yoga itu tidak sulit mempelajari seni pijat Thailand. Pria yang kini tinggal di Shanghai, Tiongkok, itu memang sengaja datang ke Wat Po untuk belajar Thai massage. "Saya membaca Wat Po, kemudian saya tertarik. Thai massage memiliki banyak persamaan dengan yoga. Mungkin gerakannya sedikit ekstrem, namun menyenangkan," papar Richard.