Sejarah Buruk Bisa Bikin Sang Juara Bertahan Tertunduk
jpnn.com - MADRID – Barcelona tak akan pernah melupakan momen di Vicente Calderon pada 9 April 2014 lalu. Saat itu, gol semata wayang gelandang Atletico Madrid Koke memuat Barcelona gagal melangkah ke semifinal.
Hasil itu juga mematahkan dominasi Barcelona atas Atletico yang sudah terjadi sejak 14 Februari 2010. Bayang-bayang itu bisa menghantui Barca saat bentrok kontra Atletico pada leg kedua perempat final Liga Champions di Vicente Calderon, Kamis (14/4) dini hari WIB.
Kalah satu gol tanpa balas akan membuat langkah sang juara bertahan terhenti. Barcelona pantas ketar-ketir karena tak punya rekor bagus saat away ke sesama tim Spanyol di kompetisi Eropa.
Satu-satunya kebanggaan ialah saat menekuk Real Madrid di Santiago Bernabeu pada 23 April 2002 silam. Selebihnya, mereka menjadi pecundang dalam sembilan laga tersisa.
Modal Barcelona menghadapi laga itu juga sangat buruk. Mereka hanya memetik satu imbang dan dua kekalahan di La Liga. Kans Barcelona mempertahankan gelar La Liga pun dalam ancaman.
Pakar sepak bola Spanyol Guillem Balague begitu miris dengan kondisi tersebut. Dia pun memberikan analisisnya tentang hal-hal yang harus segera diperbaiki El Barca, julukan Barcelona pada leg kedua nanti.
Yang paling utama terletak pada organisasi maupun kolektivitas permainan Barcelona. Sesuatu yang seperti tenggelam ke dalam bumi sejak munculnya Lionel Messi, Luis Suarez, DAN Neymar alias Trio MSN.
“Mereka menghentikan sesuatu yang membuat mereka sempurna, dan semakin bergantung kepada trio tersebut. Akibatnya, mereka seperti hilang arah saat ketiga trio itu tidak bermain bersamaan,” papar Balague dalam kolomnya di Sky Sports.