Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sejarah Jalur Rempah Nusantara dalam Dunia Fashion

Selasa, 10 Januari 2017 – 12:01 WIB
Sejarah Jalur Rempah Nusantara dalam Dunia Fashion - JPNN.COM
Rempah-rempah. Foto: Public Domain.

Berdasarkan catatan Samuel Pepys, hingga akhir 1665, orang Inggris—termasuk dirinya--kerap mengadakan pertemuan rahasia dengan beberapa pelaut untuk menukar sekantung kecil emas dengan sejumput lada dan cengkih.

Barter itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, "di sebuah bar gelap di ujung kota," tulis Pepys, sebagaimana dicuplik Giles Milton dalam Nathaniel’s Nutmeg

Buku Milton telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Pulau Run—Magnet Rempah-rempah Nusantara yang Ditukar dengan Manhattan.

Konstantinus Afrikanus (1020-1087) penulis De Coitu (On Sexual Intercourse)--buku petunjuk seks paling utama pada Abad Pertengahan--selalu memasukkan rempah-rempah di setiap ramuan bercinta yang diresepkannya.

Untuk mengobarkan cinta di pagi hari, Konstantinus meresepkan cengkeh yang direndam dalam susu.

Untuk memicu gairah seks yang melemah; akar lengkuas, kayumanis, cengkih, lada panjang, arugula dan wortel. 

"Ini disebut-sebut ramuan terbaik Konstantinus," tulis Jack Turner dalam Spice. The History of A Temptation. Buku ini telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Sejarah Rempah.

Baca: Rempah, Rahasia Bumbu Bercinta Tempo Doeloe

DIINSPIRASI sejarah bangsa ini, Elfi Lila seorang disainer dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) meluncurkan karya terbarunya "Jalur Rempah Nusantara",

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News