Sejumlah Petahana Diperkirakan Tergusur, Kursi Legislatif Didominasi Wajah Baru
Saat ini diakui dia kondisi perolehan suara masih dinamis, dimana masih dapat berubah sewaktu-waktu. Artinya di satu daerah pemilihan bisa bertambah, dan di dapil lain justru terjadi pengurangan. “Itu nanti ajalah,” bilangnya saat disinggung apakah dapat tiga kursi di legislatif Sumut. “Justru pastinya nanti (22 Mei). Kabupaten dan kota sudah ada melapor ke kami,” pungkas dia.
Berbeda seperti Partai Perindo, Partai Garuda mengungkap kemungkinan besar akan mendapat tiket terakhir alias satu kursi DPRD Sumut mendatang, yakni dari Dapil Sumut 8. “Itu Suarnata Wuaruwu nomor urut 2, asli dari Nias. Potensi kami baru di Dapil Sumut 8, yang memperebutkan enam kursi dan masih rebut-rebutan pada kursi terakhir,” kata Ketua Partai Garuda Sumut, Irwansyah.
Adapun perolehan suara caleg Partai Garuda di dapil tersebut, hampir sekitar 17 ribuan suara. Pihaknya optimis terus mendulang suara dari sana mengingat masih ada 20 kecamatan lagi belum dilakukan rekapitulasi. “Kan kemarin pemilihan ulang di sana, akibat keterlambatan logistik. Sementara untuk kabupaten baru Nias Selatan kami dapat empat kursi, yakni Dapil II, Dapil IV, Dapil V dan Dapil VI,” ungkapnya.
Sejauh ini diakui pihaknya perolehan suara berdasarkan target yang ditetapkan, masih jauh dari ekspektasi. “Tapi harus riil juga melihatnya apalagi dengan sistem saint league kali ini, berat memang perjuangan. Dan kita juga partai baru. Namun rata-rata petahana juga jeblok dan kami banyak kalah karena permainan politik uang,” katanya.
Pihaknya menyadari kekurangan tenaga sanksi di sejumlah tempat pemungutan suara, membuat C1 Partai Garuda kerap dimainkan oknum-oknum parpol lain yang tidak bertanggungjawab.
“Di situ kami kalahnya. Terlebih lagi karena kurangnya saksi di TPS. Ada kekurangan C1 kami yang tak bisa dikomplain, menjadikan banyak suara hilang. Sebenarnya untuk upaya kami sudah maksimal,” pungkasnya. (prn)