Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sekjen PDIP: Paracetamol Saja Kita Masih Impor, Padahal Mampu Berdikari

Selasa, 17 Agustus 2021 – 16:49 WIB
Sekjen PDIP: Paracetamol Saja Kita Masih Impor, Padahal Mampu Berdikari - JPNN.COM
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan upaya Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden Pertama RI Ir. Soekarno (Bung Karno) dalam membangun modernisasi Indonesia.

Menurut Hasto, cara yang ditempuh Bung Karno adalah dengan mengirim ribuan anak-anak muda Indonesia ke luar negeri untuk belajar ilmu dasar, fisika, matematika, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu logam.

Dia juga memberi contoh bagaimana Bung Karno berkomitmen untuk berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari, yakni, ketika Presiden AS Gerald Ford hendak membangun pabrik mobil di Indonesia.

Saat itu, katanya, Bung Karno menolak dan dengan bangga mengatakan biarkanlah pabrik mobil itu nanti dibangun para insinyur-insinyur Indonesia yang nanti akan kembali dari sekolah di luar negeri.

"Itu menunjukkan komitmen berdiri di atas kaki sendiri. Kini, setelah 76 tahun kita merdeka, paracetamol saja kita masih impor. Infus, cairan infus, kita masih impor. Padahal, kita seharusnya mampu berdikari," ucap Hasto keterangan persnya, Selasa (17/8).

Hasto menyampaikan itu di hadapan ribuan kader PDIP dari seluruh Indonesia yang mengikuti upacara bendera peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI secara hybrid, di Kompleks Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Saat itu, dia juga mengajak rakyat Indonesia merefleksikan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dengan membangun kemandirian sektor kesehatan.

Sebab, bagi pria asal Yogyakarta itu, di kalangan birokrasi masih ada mental-mental yang terjajah oleh kepentingan asing, sehingga lebih memilih produk-produk impor.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menyinggung masih adanya mental birokrat yang terjajah kepentingan asing sehingga memilih produk-produk impor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News