Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sekolah Anak-anak TKI, Gurunya Bergelar Master dan Doktor

Sabtu, 11 April 2015 – 01:07 WIB
Sekolah Anak-anak TKI, Gurunya Bergelar Master dan Doktor - JPNN.COM
Rombongan Dompet Dhuafa Indonesia saat mengunjungi sekolah rintisan untuk anak-anak TKI di Johor Bahru, Malaysia. Foto: Sholahuddin/Jawa Pos

jpnn.com - KONJEN RI di Johor Bahru berinisiatif mendirikan sekolah rintisan agar anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) punya masa depan. Pasalnya, belum semua anak TKI di Malaysia mendapat pendidikan yang layak. Bahkan, beberapa tidak bisa bersekolah.

 

----------
Laporan Sholahuddin, Johor Bahru, Malaysia
----------
BEL berbunyi nyaring di Indonesia Community Center (ICC), sekolah rintisan di Johor Bahru, pagi itu. Anak-anak yang berseragam SD dan SMP berlarian masuk ke ruang kelas. Namun, tidak semua anak itu mau masuk kelas. Beberapa di antara mereka masih tetap asyik bermain kejar-kejaran di halaman sekolah.

’’Ayo, masuk semua. Fajar, kamu kan ketua kelas, semestinya bisa kasih contoh teman-temanmu untuk masuk. Itu gunanya kamu dipilih menjadi ketua kelas,’’ ujar seorang guru kepada Fajar dan teman-temannya yang masih berada di luar kelas. Mendapat perintah itu, Fajar cs buru-buru berlarian masuk kelas.

Sekolah tempat menimba ilmu bagi anak-anak TKI tersebut sangat sederhana. Dinding kelasnya dibangun dari kontainer bekas. Namun, ruangannya ber-AC sehingga tidak panas. Ukuran ruang kelas juga sempit. Hanya sekitar 4 x 6 meter.

Dengan ruangan seluas itu, kelas tersebut hanya mampu menampung murid tidak lebih dari sepuluh anak. Itu pun berimpitan. Bahkan, jarak papan tulis dengan bangku siswa terdepan tidak sampai semeter.

Sekolah rintisan tersebut berada satu kompleks dengan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Johor Bahru. Tepatnya di No 46 Jalan Taat, 80100. Saat ini, sudah ada enam ruang kelas. Sebagian besar untuk siswa SD.

Sebagian lagi untuk pelajar kejar paket SMP. Uniknya, ruang-ruang kelas itu diberi nama para mantan menteri pendidikan Indonesia. Mulai Ki Hadjar Dewantara hingga Abdul Malik Fadjar. Nama itu tertulis di pintu masuk kelas.

KONJEN RI di Johor Bahru berinisiatif mendirikan sekolah rintisan agar anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) punya masa depan. Pasalnya, belum semua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News