Sektor Pertanian Menjadi Pengaman Menghadapi Virus Covid-19
Dedi menekankan kepada para petani di masa pandemi virus Covid-19 ini kegiatan pertanian produksi pertanian harus tetap berjalan.
“Pertanian tidak berhenti, tanam terus berjalan, pangan harus selalu tersedia. Perpendek rantai pasok dan tingkatkan nilai tambah melalui kegiatan panen dan pasca panen yang memadai, manfaatkan E-marketing. Apabila perdagangan antar wilayah terbatas dorong bahan pangan local, dan terapkan GAP, GMP, dan GHP (Good Hygiene Practice),” tegas Dedi Nursyamsi.
Sementara itu, di tengah pandemi cofid-19 ini harga pangan menjadi variatif. Masyarakat harus pintar-pintar mengantisipasi konsumsi panganan sehat dalam kondisi ini. Seperti Informasi dari peternak milenial komoditas telur puyuh asal Sukabumi, Slamet Wuryadi yang juga menjadi duta milenial agribisnis puyuh mengatakan untuk komoditas telur puyuh nilai produksi dan permintaan makin meningkat.
“Alhamdulillah untuk komoditas telur puyuh malah naik dan over demand, sebab harga telur puyuh saat ini Rp. 28.000/kg yang isinya 95 butir dan telur puyuh juga kaya akan omega 3,6,9 ini baik untuk imunitas,” kata Slamet.(ikl/jpnn)