Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sektor Swasta Harus Terlibat Upaya Cegah Kepunahan Harimau Sumatera

Jumat, 31 Juli 2020 – 06:39 WIB
Sektor Swasta Harus Terlibat Upaya Cegah Kepunahan Harimau Sumatera - JPNN.COM
Webinar dengan tajuk Sinergitas dan Koeksistensi Industri dengan Konservasi Harimau Sumatera. Foto: tangkapan layar webinar

Sementara itu, Wakil Ketua Umum APHI, Iman Santoso menyatakan, penerapan best management practices di areal konsesi kehutanan menjadi penting karena lebih dari 70 persen habitat harimau di Sumatera berada di luar kawasan konservasi. Dalam hal ini distribusi dan areal jelajah harimau Sumatera tumpang tindih dengan konsesi kehutanan.

“Dalam hal ini, pada areal konsesi perlu dialokasikan koridor satwa dan yang terpenting perlu pelibatan private sector terutama di sektor kehutanan dalam mendukung konservasi Harimau Sumatera di luar kawasan konservasi yang terintegrasi pada skala lanskap,” ungkap Iman.

Iman menambahkan, keberhasilan penerapan Best Management Practices terkait konservasi jenis dan pengelolaan areal yang bernilai konservasi tinggi (NKT) pada areal konsesi diperlukan dukungan dan kolaborasi seluruh pihak disertai edukasi.

“APHI menyadari pentingnya hal itu dan telah mengupayakan kerja sama, baik pada level kelompok masyarakat melalui penyuluhan/edukasi terkait pengelolaan areal NKT, dengan lembaga donor seperti USAid LESTARI untuk pengembangan model monitoring NKT serta FFI yang diidentifikasi KEHATI, juga dengan UNDP melalui Catalyzing Optimum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species (Conserve),” tuturnya.

Mendukung pernyataan APHI, wakil dari praktisi hutan tanaman APP Sinarmas, Dolly Priatna menyatakan, selama ini dalam prakteknya di konsesi hutan tanaman telah mengupayakan pelestarian harimau dan gajah Sumatera.

“Kami telah melakukan penilaian, penetapan dan mengelola Kawasan Lindung dan HCV/HCS, selanjutnya melengkapi dengan SOP dan working instruction serta membentuk Tim Satgas Mitigasi Konflik Manusia-Satwa Liar dan mengadakan pelatihan mitigasi konflik manusia-satwa liar secara regular,” ungkapnya.

Dolly mengatakan sosialisasi-edukasi kepada pekerja HTI dan masyarakat sekitar dilakukan secara terus menerus dan juga melakukan monitoring keberadaan satwa liar di areal konsesi.

“Kami menggunakan camera traps dan penghitungan langsung agar dapat mengetahui keberadaanya” kata Dolly.

Sektor swasta bidang kehutanan harus ikut mendukung upaya pemerintah melestarikan harimau sumatera.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News