Selain Elektabilitas, Capres dari KIB Harus Berintegritas dan Prorakyat
KIB juga dinilai mempunyai kemajuan dengan keberadaan visi-misi PATEN dan sudah mengantongi tiket dengan lolos ketentuan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.
"Minimal KIB sudah punya boording pass. Sudah ada visi dan misi termasuk kriteria capres-cawapres, ketika sudah mengumumkan teman koalisinya," tegasnya.
Analis politik itu juga menduga koalisi yang terdiri atas Golkar, PAN, dan PPP belum percaya diri untuk mendeklarasikan nama capres karena masih menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Saya membaca ada gelagat Golkar dan KIB masih belum percaya diri untuk mengumumkan capres-cawapresnya. Boleh jadi masih menunggu arahan dan petunjuk dari Pak Jokowi," ungkapnya.
Pangi juga mengemukakan analisis terkait lamanya penentuan nama capres di KIB. Ia menduga KIB belajar dari dampak yang muncul usai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres.
Menurut Pangi, Golkar mungkin belajar dari kasus Nasdem, Jokowi langsung mengambil sikap menjauh seperti yang hari ini dialami Nasdem.
“Bertepuk sebelah tangan, Nasdem dan SP (Surya Paloh) masih merasa dekat dan merasa tidak ada masalah dengan Jokowi. Namun faktanya Jokowi terkesan menjauh, bahkan tidak memberikan rekaman pidato ucapan HUT Nasdem ketika beliau lagi di luar negeri yakni Kamboja,” pungkas Pangi.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: