Selandia Baru Lirik Proyek Geothermal Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Selandia Baru menyampaikan pihaknya siap membantu Indonesia menguatkan industri panas bumi dalam negeri yang salah satunya terwujud dalam Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Selandia Baru 2020-2024.
Pernyataan itu disampaikan oleh kantor dagang dan usaha Selandia Baru (NZTE) melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/8).
“Rencana aksi itu berisi kesepakatan memperbarui fokus terhadap prioritas kerja sama bilateral, termasuk di bidang energi terbarukan, dan mengeksplorasi peluang baru,” terang NZTE.
NZTE merupakan lembaga pemerintah yang bertugas membantu menghubungkan perusahaan di Selandia Baru dengan investor di berbagai negara. Di Indonesia, NZTE membangun kemitraan dengan ragam pemangku kepentingan dan menyediakan berbagai informasi serta jejaring terkait investasi.
Tidak hanya rencana aksi, pemerintah dan pelaku usaha di Selandia Baru juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum dan temu bisnis terkait industri panas bumi di Indonesia, salah satunya Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) 2020, yang akan diadakan secara virtual pada 8 September 2020.
Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Diana Permana, menyampaikan Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru, David Parker memastikan kehadirannya dalam acara temu bisnis itu.
“Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor David Parker akan menyampaikan strategi menghadapi tantangan akibat COVID-19 serta menegaskan peran penting pemulihan ekonomi rendah emisi dan tangguh terhadap perubahan iklim melalui penerapan kebijakan dan teknologi ramah lingkungan seperti pengembangan energi terbarukan di salah satu sesi DIIGC 2020,” terang Diana sebagaimana dikutip dalam siaran tertulis NZTE.
DIIGC 2020 merupakan pengganti Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), acara tahunan yang diadakan oleh Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API/INAGA).