Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Selembar Surat untuk Masa Depan Penyakit Tropis

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 16 November 2015 – 06:20 WIB
Selembar Surat untuk Masa Depan Penyakit Tropis - JPNN.COM

Kita masih harus berjuang keras untuk sampai ke sana. Tapi, setidaknya keberadaan teaching hospital sudah terwujud. Memang ada problem birokrasi yang rumit. Entah bagaimana menyelesaikannya. Ahli manajemen harus tertarik untuk memberikan ide penyelesaian benang kusut ini.

Kalau di rumah sakit umum, persoalan birokrasinya lebih sederhana: satu Kementerian Kesehatan. Komplikasinya paling hanya dengan kewenangan daerah. Tapi, teaching hospital ini menyangkut kesehatan, pendidikan, dan penelitian. Dulu terkait dengan tiga kementerian. Sekarang, mestinya, lebih sederhana. Kemenristek sudah digabung dengan pendidikan tinggi.

Saya lihat menteri kesehatan sudah banyak mencatat ketika rektor Unair yang akuntan itu, Prof Dr Moh. Nasih SE MT Ak CMA, melaporkan kemajuan-kemajuan lembaganya.

Tentu kita berharap banyak pada pusat-pusat kajian di rumah sakit pendidikan seperti itu. Misalnya, seperti yang dipamerkan Sabtu lalu, ditemukannya obat-obat untuk malaria, HIV, hepatitis C, hepatitis B, dan demam berdarah. Semua itu penyakit khas negara tropis. Dunia Barat kurang tertarik mengerahkan perhatiannya ke penyakit-penyakit tropis. Kecuali terhadap HIV yang ternyata banyak juga menyerang orang Barat.

Namun, penemuan-penemuan itu masih baru tahap awal. Masih harus dilanjutkan dengan penelitian dan uji-uji berikutnya. Dengan serius. Namun, seperti kata Prof Dr Maria Inge Lucida, ketua Pusat Penyakit Tropis Unair, di lembaga itu sulit mencari peneliti penuh waktu. Yang ada sekarang, 40 orang, semuanya kerja rangkap. "Mereka pada lari. Ya soal masa depan tadi," ujar Prof Lucida.

Padahal, hanya negara tropis seperti kita yang seharusnya lebih memperhatikan penyakit-penyakit khas negara tropis. Dengan kondisi seperti itu pun, Unair sudah bisa melahirkan peneliti stem cell yang begitu hebat. Kelas dunia.

Apalagi kalau nanti persoalan birokrasi tadi bisa diselesaikan. Hanya butuh selembar surat keputusan. Yang tidak ada risikonya.***

DIA seorang profesor, doktor, dan dokter. Pekerjaannya mengajar, bertugas di rumah sakit, dan melakukan penelitian mengenai berbagai penyakit. Saya

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Dahlan Iskan

    Masa Depan

    Minggu, 28 April 2024 – 08:53 WIB
    Masa Depan - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Orang Kuat

    Sabtu, 27 April 2024 – 07:07 WIB
    Orang Kuat - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Debat Perpuluhan

    Kamis, 25 April 2024 – 07:07 WIB
    Debat Perpuluhan - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Jaga Hati

    Rabu, 24 April 2024 – 07:07 WIB
    Jaga Hati - JPNN.com
X Close