Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Selundupkan Uang Hingga Miliaran, Diduga Penyelundup Bekerja Sama dengan Aparat dan ABK

Kamis, 11 Juni 2015 – 21:54 WIB
Selundupkan Uang Hingga Miliaran, Diduga Penyelundup Bekerja Sama dengan Aparat dan ABK - JPNN.COM

Kata dia, pengusaha money changer yang ingin menukarkan uang di bank kini harus menyertakan underlying (aset dasar) dan invoice (tagihan) dari relasi.

”Tanpa itu, bank tidak bisa menukarkan valas,” kata Amat yang juga memiliki sejumlah gerai penukaran valas dengan bendera PT Hosana Exchange itu.

Sumber valas bagi pedagang di Batam berasal dari wisatawan, penanam modal asing dan bank. Pedagang menggunakan jasa bank jika memerlukan valas dalam jumlah besar.

Misalnya ada pengusaha yang ingin membeli barang dari luar negeri yang pembayarannya menggunakan mata uang asing. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pedagang valas mengambil uang di bank. Namun ketentuan yang mengetatkan penukaran valas menyebabkan pedagang kesulitan mendapatkan valas.

Pasalnya, tidak semua perusahaan berkenan memberikan tagihan dan surat-surat yang dibutuhkan. Amat mengatakan. Ada yang bersedia memberikannya, namun lebih banyak yang tidak bersedia.

”Perusahaan beranggapan, jika invoicenya diberikan, maka itu akan membuka rahasia perusahaan. Kami juga ingin agar rahasia perusahaan relasi kami terjaga,” kata Amat.

Bank Indonesia memang memperketat transaksi valuta asing (valas) di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. Pembelian valas di atas 100 ribu dolar AS dan penjualan valas di atas 1 juta dolar AS melalui bank harus menyertakan aset dasar (underlying). 

BI ingin meminimalisir kegiatan transaksi yang bersifat spekulatif, memperdalam pasar keuangan, dan memelihara stabilitas nilai tukar rupiah. Pengetatan transaksi valas dilakukan dengan sejumlah persyaratan. Untuk transaksi pembelian valas dengan rupiah di atas 100 ribu dolar AS per bulan per nasabah, wajib menggunakan underlying.

BATAM - Aksi penyelundupan uang marak di Batam diduga kuat melibatkan oknum aparat di pelabuhan. Sehingga aksi tersebut seringkali berjalan mulus. Selain

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News