Semakin Diserang, PDIP Makin Terkonsolidasi
jpnn.com - JAKARTA - Pidato politik Megawati Soekarnoputri saat membuka Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Kamis (9/4) masih menuai beragam kritikan dari beragam kalangan.
Namun memang, kritikan dan cercaan sering menghinggapi agenda besar PDI Perjuangan, mulai dari sebatas rapat pimpinan nasional, rapat kerja nasional hingga kongres.
"Sebagian intelektual yang tak pernah punya perhatian mendalam terhadap PDI Perjuangan sering ikut-ikutan mencerca. Saya melihat seakan ada cercaan yang terpola terhadap setiap kerja besar PDI Perjuangan," ungkap pengamat politik dari Universitas Airlangga, Haryadi, Senin (13/4).
Haryadi mengatakan, latar belakang para pencerca ini cukup beragam, mulai dari elemen kekuatan anti-partai, atau elemen pesaing dari partai lain, hingga elemen intelektual instan. Pola ini katanya, sudah berlangsung sejak orde reformasi 1999.
"Tepatnya sejak PDI Perjuangan selalu menjadi kekuatan partai yang utama di Indonesia. Menariknya adalah semakin dicerca, semakin terkonsolidasi pengorganisasian internal PDI Perjuangan," ujarnya.
Haryadi tak memungkiri, bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu mungkin merupakan satu-satunya partai di Indonesia yang memiliki mekanisme kelembagaan mengakomodasi konflik internal partai, dan menyelesaikannya secara damai. Semua mekanisme kelembagaan itu dikelola dengan wibawa kepemimpinan Megawati.
"Sesungguhnya tak ada yang perlu dirisaukan secara berlebihan dari cercaan-cercaan itu. Walau demikian, kepengurusan baru PDI Perjuangan tetap perlu menyaring dan memetakan secara objektif kritik yang sifatnya konstruktif," pungkas Haryadi. (adk/jpnn)