Sembilan Mahasiswa asal Paser di Tiongkok Terancam Dideportasi
jpnn.com, PASER - Sembilan mahasiswa asal Kabupaten Paser, Kaltim, yang kuliah di Nanjing Institute of Railway Technology, Tiongkok, kini harap-harap cemas.
Mereka terancam batal diwisuda pada jelang akhir masa pendidikan. Tak cuma itu, mereka pun terancam dideportasi dari Negeri Tirai Bambu tersebut, karena belum membayar kewajiban kepada pihak kampus.
Penyebabnya, beasiswa periode akhir yang menjadi tanggung jawab Pemkab Paser tak kunjung dibayarkan.
Pernyataan itu disampaikan salah satu orangtua mahasiswa bernama Muhammad Rahmadi Paidi.
Sang ayah, Jumrani, mengaku bingung harus mengadu ke mana lagi. Dia merasa dibuat seperti bola pimpong oleh pemkab yang harusnya tidak berbelit mencairkan hak untuk anaknya.
“Sudah dijanjikan berkali-kali oleh intansi terkait, tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya. Sementara anak saya di sana diberi batas akhir pembayaran pada 15 Mei, agar dia bisa wisuda pada 1 Juni,” kata Jumrani kemarin (10/5).
Padahal, menurutnya, di APBD 2017, beasiswa tersebut sudah dianggarkan. Tinggal proses pencairan yang belum tahu kapan. Sementara persyaratan administrasi dan kelengkapan lain yang diusulkan kepada pemerintah sudah lengkap.
Selain itu, masa izin tinggal sembilan mahasiswa D-3 tersebut hanya sampai 10 Juni. Jika dalam kurun waktu itu belum membayar biaya wisuda, maka dinyatakan tidak lulus, ditambah ancaman deportasi karena tidak memiliki dana untuk pulang.