Semenit Harmal
Oleh Dahlan IskanSelasa, 24 September 2019 – 05:45 WIB
Saya pun merasa jawaban itu terlalu serius untuk pertanyaan humor. Ketahuan tidak punya jiwa Inggris.
Ia pun mengusulkan ke satu hotel. Yang ia optimistis punya cadangan kamar.
"Anda juga penjudi?“ balas saya. Ia pun tertawa ngakak.
Namun saya mau saja ia ajak berjudi: ke hotel yang ia maksudkan itu.
Ternyata hotel itu di luar kota Swansea. Jauh sekali. Pantas ia perkirakan masih ada kamar.
Argometer jalan terus. Kami terus berjudi. Tapi ia yang menang. Argo menunjukkan Rp 900 ribu.
Hotelnya pun penuh.
"Kembali ke stasiun kereta api saja. Atau ke terminal bus," kata saya.