Semoga Tamasya Al-Maidah Bisa Awasi Kecurangan
jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan adanya aplikasi Tamasya Al-Maidah yang bisa diunduh di Google Play Store.
Aplikasi itu dibuat untuk mengajak orang dari luar datang ke Jakarta sebagai saksi di tempat pemungutan suara saat pencoblosan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.
Namun, pria yang karib disapa Ahok itu berharap, tidak ada kecurangan dalam proses pencoblosan pada saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran kedua.
Untuk menghindari kecurangan, Ahok mengatakan, para saksi berhak memeriksa warga yang memiliki hak suara.
Dalam proses pemeriksaan, para saksi mencocokkan identitas warga di KTP dengan C6, yakni surat pemberitahuan kepada pemilih.
"C6 kalau oknumnya main-main bisa memberikan C6 ke orang lain," kata Ahok di kawasan Proklamasi, Jakarta, Senin (20/3).
Menurut Ahok, pemeriksaan C6 dan KTP pemilih wajib dilakukan. Jika ada penolakan, maka hal itu menjadi sebuah pertanyaan.
"Sekarang saya tanya 'Kamu keberatan enggak kalau C6 dan KTP diperlihatkan saksi, cocok atau tidak?' Kalau kamu keberatan, bingung kami," ucap Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.