Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sempat jadi DPO, Tersangka Korupsi Dermaga Yarmatum Wondama Dibekuk Tim Tabur Kejaksaan

Jumat, 27 Oktober 2023 – 21:10 WIB
Sempat jadi DPO, Tersangka Korupsi Dermaga Yarmatum Wondama Dibekuk Tim Tabur Kejaksaan - JPNN.COM
Tim Tabur Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Papua Barat menangkap DPO tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan tiang pancang Dermaga Yarmatun (kiri) di Jakarta Utara, Kamis (26/10/2023). (ANTARA/HO Kejati Papua Barat)

jpnn.com - MANOKWARI - Tersangka korupsi pengadaan tiang pancang Dermaga Yarmatum di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Rendi Firmansyah Yembise Rahakbauw ditangkap Tim Tangkap Buron Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Papua Barat. Rendi yang sempat masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kejaksaan itu, ditangkap di Jakarta Utara.

"Tersangka yang merupakan DPO ditangkap Tim Tabur di wilayah Jakarta Utara pada Kamis tanggal 26 Oktober 2023," kata Asisten Pidana Khusus Kejati Papua Barat Abun Hasbulloh Syambas di Manokwari, Jumat (27/10).

Menurut Abun, Rendi mangkir dari pemeriksaan penyidik Kejati Papua Barat sebanyak tiga kali, sehingga penyidik menetapkan status yang bersangkutan sebagai buron atau DPO.

Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Papua Barat telah melakukan pencarian terhadap tersangka ke sejumlah daerah, seperti Manokwari, Sorong, Raja Ampat, Bali hingga Jakarta. "Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Papua Barat berkolaborasi dengan Tim Tabur Kejaksaan Agung akhirnya mengendus keberadaan tersangka," ungkap Abun.

Saat ini, Rendi diamankan di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, dan selanjutnya diterbangkan ke Manokwari untuk kepentingan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan tiang pancang Demaga Yarmatun.

Peran tersangka dalam kasus tersebut ialah sebagai pihak ketiga yang meminjam profil CV Kasih untuk memenangkan tender proyek dermaga pada Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat tahun 2021 senilai Rp 4,5 miliar. "Dari hasil pemeriksaan penyidik, ditemukan ada kerugian keuangan negara sebesar Rp 3,8 miliar," katanya.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Papua Barat Billy Wuisan menjelaskan ada empat orang yang terlibat dalam perkara dugaan korupsi pengadaan tiang pancang Dermaga Yarmatum.

Dia menyebut keempatnya, yaitu mantan Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Agustinus Kadakolo, Paul Anderson Wariori (rekanan Dishub), Basri Uman selaku Pejabat Pembuat Komitmen Dishub Papua Barat, dan Rendi Firmansyah Yembise Rahakbauw (pemenang lelang proyek).

Tim Tabur menangkap tersangka korupsi Dermaga Yarmatum Wondama. Tersangka sempat masuk dalam DPO kejaksaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close