Sempat Terjerumus di Dunia Hitam, Kini Sukses di Dunia Literasi untuk Anak Jalanan
”Saya ingin membentuk sebuah komunitas yang bisa me-manage diri sendiri seperti yayasan. InsyaAllah dengan Literasi Jalanan bisa sampai hingga ke yayasan,” ujar Aci yang juga aktif di UKM Go Pena Unkhair.
Di Literasi Jalanan, Aci menghabiskan banyak waktu dengan para anak jalanan. Ia mengajari mereka, mendidik, hingga berbagi banyak cerita. Satu hal yang memotivasinya untuk concern pada mereka adalah lantaran ia sendiri pernah merasakan pahitnya putus sekolah. Motivasi itulah yang membuatnya mengumpulkan anak-anak jalanan yang tidak bersekolah untuk ditunjukkan pentingnya pendidikan.
”Saya merasa anak-anak ini perlu mendapatkan pengetahuan. Mereka harus sekolah untuk memperoleh ilmu dan ijazah yang nantinya dapat digunakan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik,” terangnya.
Aci memang sempat merasakan masa-masa sulit sewaktu masih SMA. Meski keluarganya terbilang berada dengan ayah yang berprofesi sebagai PNS, perpisahan kedua orangtuanya membuat masa depan Aci ikut terancam. Ikut ibunya kembali ke Sorong, ia terpaksa memilih berhenti sekolah.
”Saya tidak mau sekolah karena berpikir ibu yang tidak lagi bekerja. Makanya saya memilih berhenti dan mencari pekerjaan,” ungkapnya.
Putri pasangan Zainudin Soamole dan Siti Rahma ini lalu bekerja sebagai master of ceremony (MC atau pembawa acara) dalam gelaran event produk rokok. Ia juga sempat dikontrak selama dua tahun untuk bekerja di tempat hiburan malam. Sebulan bekerja, Aci lalu memilih kabur lantaran salah satu temannya meninggal.
”Karena tiap malam dia minum bir,” kenangnya.
Meski putus sekolah, semangat Aci untuk kembali ke dunia pendidikan tak pernah padam. Dari pekerjaannya, ia mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Uang tersebut lalu digunakan untuk mengikuti ujian persamaan Paket C. ”Setelah dapat ijazah paket C, saya kembali ke Ternate,” tuturnya.