Senarai Historis Penyair Bugis
Tiga tahun sebelumnya, pada usia 14 tahun, saat masih belajar di Sekolah Guru Bawah (SGB) Kabupaten Pangkajene, 60 Km dari Makassar, dia pernah menulis naskah drama berjudul Akhirnya Kembali Ke Desa.
Karya itu beredar dari tangan ke tangan. Dan tiba-tiba…dua tahun kemudian, naskah Aspar dipentaskan di Gedung Panti Penghibur Makassar.
Gedung pertunjukan itu masih ada. Kini, namanya Societeit de Harmonie--sesuai nama awalnya semasa zaman kolonial dulu. Naskah karya Aspar dipentaskan teater pelajar dari SMEA Negeri Makassar.
Satu di antara siswa yang menjadi lakon dalam pertunjukan itu August Parengkuan--belakangan dikenal sebagai wartawan legendaris koran Kompas yang pada zaman SBY menjabat Duta Besar Indonesia untuk Italia.
Begitulah debut awal Aspar di gelanggang kesusasteraan. Mendapat gelar sarjana muda di Sastra Universitas Hasanuddin, Makassar, dia jadi wartawan.
"Saya menjadi wartawan mulai 1962 hingga 1989," kenang ayah dari 7 anak, kakek dari 19 orang cucu. "Pernah bekerja di Harian Mercusuar, Ekspres Minggu, dan redaktur budaya di koran Jayakarta."
Bersastra
Di samping kesibukannya sebagai wartawan, Aspar tetap menulis karya sastra.