Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sentuhan Ir (HC) Ciputra Menjaga Spirit Entrepreneur Manajemen Mal

Rabu, 10 Desember 2014 – 14:16 WIB
Sentuhan Ir (HC) Ciputra Menjaga Spirit Entrepreneur Manajemen Mal - JPNN.COM
SERU: Anak-anak bermain di wahana salju di Pondok Indah Mall. foto ADRIANTO/INDOPOS

Mengapa PIM memilih tema Winter Wonder land? Mengapa harus menggandeng Frozen, sebuah film animasi 3D yang paling feno menal di tahun 2013. Film yang memenangkan penghargaan Academy Awards ke-86, pada kategori Film Animasi Terbaik dalam ajang Academy Awards 2014. Frozen sukses menyisihkan para kandidat dan nominator lain, seperti The Croods, Despicable Me 2, The Wind Rises dan Ernest & Celestine.

Film ini di Indonesia dan Jakarta juga sangat popular tahun lalu. Di kota-kota besar lain di Indonesia juga sangat popular. Walt Disney memang khas, kalau menggarap pangsa anak-anak. Film musikal produksinya berkisah tentang kehidupan dua putri bangsawan di sebuah kerajaan di Skandinavia.

Salah seorang tokoh putri dalam film ini diisi suaranya oleh aktris Kriten Bell. Frozen meraup pendapatan lebih dari USD 1 miliar atau senilai Rp 11,6 triliun dari hasil penjualan tiket pemutaran bioskop. Sebuah karya kreatif dan prestasi bisnis yang luar biasa hebat. Sutradara Chris Buck dan Jennifer Lee menciptakan konsep film ini sebagai film keluarga, family film.

Durasi Frozen itu selama 102 menit. Pimpinan PIM, Agustine menangkap ide bahwa Frozen itu memiliki banyak alur kesamaan dengan mal di Jakarta Selatan yang su dah dibangun sejak 1991 itu.

Kesamaan itu ada di market atau pangsa pasarnya, yakni keluarga. Tema yang bisa dinikmati oleh satu keluarga, ibu, bapak, nenek, kakek, anak, cucu, cicit, bahkan jika mereka menonton film bersama pun, bisa tertawa bersama, terteguh bersama, tegang bersama dan happy ending bersama pula.

Agustine menjelaskan, konsep mal yang terus dipupuk oleh manajemen PIM adalah pasar keluarga. Nenek, kakek merasa nyaman berjalan-jalan di PIM, karena di banyak koridor disediakan banyak tempat duduk, sebagai ”parkir” kalau orang tua kecapaian. Ibu-ibu yang sedang menyusui, juga disediakan ruangan untuk mengurus bayinya.

Orang tua yang sakit, disiapkan kursi roda, dan semua itu free of charge. Alias tidak dipungut bayaran. Anak-anak balita, juga bisa bermain dengan be bas tanpa dipungut biaya di banyak koridor. Semua peralatan permainan di situ memang disediakan untuk publik, dan bisa dimanfaatkan untuk mengajak anak-anaknya.

”Jadi anak bermain sendiri, ibunya shopping, bapaknya ke counter gadget atau ke toko buku mencari bahan bacaan. Semua ada, semua aman, semua nyaman, seperti berada di rumah sendiri,” kata Agustine. Momentumnya adalah akhir tahun, di mana anak-anak sekolah sudah mulai libur.

Hati-hati ke Pondok Indah Mall sampai 18 Januari 2015 mendatang. Siapkan jaket tebal, tak tembus udara dingin. Siapkan sepatu dengan alas baja, agar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Opini

    Api Mentalitet Korea

    Sabtu, 20 April 2024 – 14:46 WIB
    Api Mentalitet Korea - JPNN.com
  • Opini

    Signifikansi Seragam Sekolah, Tetap atau Berubah?

    Selasa, 16 April 2024 – 12:20 WIB
    Signifikansi Seragam Sekolah, Tetap atau Berubah? - JPNN.com
  • Opini

    Oposisi Dalam Demokrasi Pancasila

    Jumat, 05 April 2024 – 16:31 WIB
    Oposisi Dalam Demokrasi Pancasila - JPNN.com
  • Opini

    Signifikansi Prakarya dan Seni dalam Kurikulum Merdeka

    Jumat, 05 April 2024 – 12:45 WIB
    Signifikansi Prakarya dan Seni dalam Kurikulum Merdeka - JPNN.com
X Close