Seperti ini Strategi Jitu Adira Insurance Moncer di Kala Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Pandemi virus corona juga berdampak kepada industri asuransi. Tercatat perusahaan asuransi umum hanya mampu mengumpulkan premi Rp37 Trilliun atau lebih rendah 6,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di tengah kondisi sulit ini, sejumlah perusahaan asuransi umum bisa tetap mencatatkan perolehan premi yang baik.
Salah satunya yakni PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance), yang merupakan lima perusahaan asuransi umum teratas yang tetap tumbuh berdasarkan rekapitulasi kinerja asuransi umum berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020 yang dipublikasikan (9/11).
Adira Insurance, yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019, berhasil membukukan premi bruto kuartal III/2020 senilai Rp1,5 Triliun atau naik sebesar 2,3% (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp 1,22 Triliun.
“Dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif," ujar Chief Marketing Officer Adira Insurance Hassan Karim.
Pandemi ini juga telah mengubah cara kita menjalankan kehidupan sehari-hari. Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis.
Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Menurut Data Indonesia Digital Januari 2020, ada 175.4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64% dari total populasi.
Begitu pula dengan industri asuransi, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital.