Seperti ini Upaya Pemerintah Tingkatkan Daya Tampung Cargo
jpnn.com, TANGERANG - Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan dan membangun cargo village, suatu tempat khusus yang menangani kargo di Bandara Soekarno-Hatta.
Nantinya cargo village ini akan mampu menampung hingga 1,5 juta ton kargo per tahun, atau naik lebih dari dua kali lipat dari terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta saat ini yang sebesar 700 ribu ton setahun.
Cargo village ini rencananya akan dibangun dengan dua tahap yaitu pada 2018 dan 2019 dengan luas total 90 hektar.
“Sekarang sedang dipersiapkan untuk membangun cargo village. PT Angkasa Pura II nanti akan bersama-sama anak usaha kargo di BUMN yang lain menjadi satu. Kami akan mencari strategic pattern. Kami ingin sekali pergerakan kargo ke destinasi akhir itu memang terjadi,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi usai menggelar Rapat bersama jajaran Ditjen Perhubungan Udara dan Direksi PT Angkasa Pura II, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Sabtu (3/2).
"Jangan hanya ke negara-negara yang dekat sehingga tidak dapat memaksimalkan export," imbuhnya.
Sejauh ini, Cargo vilage sudah mulai pengerjaannya oleh PT Angkasa Pura II dengan yang terlebih dahulu dibangun adalah apron seluas 18 ribu meter persegi yang terhubung langsung ke lini satu warehouse cargo village. Targetnya akhir April ini akan selesai dan sisanya 35 hektar sudah clear untuk pembangunan warehouse dan bangunan penunjang lainnya.
Selain itu, yang termasuk dibahas dalam rapat adalah people mover (skytrain). Menurutnya saat ini depo untuk people mover akan selesai sehingga dapat difungsikan untuk repair dan lain sebagainya. Menhub juga meminta AP II untuk membuat headway people mover lebih pendek.
Sedangkan untuk kereta bandara, Budi meminta untuk waktu tempuh dipangkas dari 55 menit menjadi 38 menit.