Sepertinya Erick Mau Hapus Jasa SBY bagi Ekonomi Kreatif
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Didi Irawadi Syamsuddin menuding Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi-Ma’ruf) Erick Thohir menafikan jasa Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bagi pengembangan ekonomi kreatif di tanah air. Tudingan Didi didasari pernyataan Erick yang menyebut Jokowi sebagai presiden yang memelopori pengembangan ekonomi kreatif.
“Tentulah kurang elegan kalau Bung Erick Thohir harus ikut-ikutan menghapus sejarah masa lalu terkait pencetus ekonomi kreatif," ucap Didi kepada JPNN, Kamis (22/11).
Menurut Didi, sejarah mencatat SBY ketika menjadi presiden langsung punya menteri yang membidangi pariwisata dan ekonomi kreatif. Sepanjang sejarah RI, kata Didi, maka SBY menjadi presiden yang pertama kali mencetuskan instutusi khusus untuk menangani ekonimi kreatif.
"Pada saat itu diharapkan ekonomi kreatif bisa menopang penerimaan negara," ujar anak buah SBY di PD itu.
Didi menambahkan, saat pemerintahan SBY pada 2007 Kementerian Perdagangan membentuk Indonesian Design Power. Saat itu ada juga peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 pada Trade Expo Indonesia.
Tidak cukup sampai di situ, SBY pada 2008 juga meluncurkan cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia. Selain itu ada pula pencanangan Indonesia Kreatif 2009.
Bahkan, Didi menjadi pelaku sejarah yang erat kaitannya dengan ekonomi kreatif. Ketika menjadi anggota DPR 2009-2014, Didi menjadi ketua Pansus UU Hak Cipta.
Menurut Didi, revisi UU Hak Cipta merupakan gagasan SBY dan ada kaitannya dengan ekonomi kreatif. Karena itu Didi menegaskan, SBY punya jasa besar bagi ekonomi kreatif.