Sepertinya Hasil Pilkada 2018 Jadi Kemenangan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemilu 2014 tak sepenuhnya berhasil mengantarkan jago-jagonya sebagai juara Pilkada 2018 di provinsi strategis. Namun, hal itu diyakini tak akan berpengaruh pada dukungan pemilih kepada Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyatakan, kendati tak seluruh wilayah dimenangkan PDIP, namun secara umum hasil hitung cepat (quick count) justru memperlihatkan kemenangan elektoral untuk Jokowi. “Secara umum, lanskap elektoral ini memenangkan Jokowi," kata Yohan dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6).
Yohan lantas mencontohkan pertarungan di Jawa Timur antara Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak melawan Sifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Mbak Puti). "Survei kami 60 persen pemilih Khofifah dan Gus Ipul nantinya akan memilih Jokowi," tutur Yohan.
Hal serupa juga terjadi di Pilkada Jawa Tengah. Berdasarkan survei, sebanyak 60 persen pemilih Ganjar Pranowo dan Sudirman Said akan memilih Jokowi di Pilpres 2019.
Sedangkan hal berbeda terlihat pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Pemilih Ridwan Kamil dan Dedi Mizwar terbelah soal dukungan untuk Pilpres 2019.
Yang tetap terlihat solid akan mendukung Jokowi adalah para pemilih cagub Jabar dari PDIP TB Hasanuddin. “Yang terlihat mencolok ya pemilih Hasanudin," ujar Yohan.
Meski demikian Yohan juga menyebut hasil Pilkada 2018 akan membuat kubu penantang Jokowi makin terpacu. Raihan duet Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar menunjukkan pasangan calon (paslon) yang diusung Gerindra dan PKS itu mampu memberikan perlawanan sengit.
Duet yang dikenal dengan sebutan Asyik itu berada di tempat kedua mengungguli Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan. "Untuk oposisi ini menjadi pemanasan mesin politik dan hasilnya memberikan semangat dan kepercayaan diri untuk melawan petahana," jelas Yohan.(rdw/JPC)