Sepertinya Kalbar Sudah Jadi Pintu Keluar Masuk Teroris
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menduga wilayah Kalimantan sudah menjadi pintu keluar dan masuk bagi teroris. Buktinya, Densus Antiteror 88 baru saja menangkap terduga teroris berinisial NH di Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Neta menjelaskan, terorisme bukan hal baru bagi wilayah Kalimantan. Sekitar 10 tahun lalu, kata dia, pernah terjadi ledakan di Kalimantan Timur yang diduga akibat ulah teroris meski hingga kini kasusnya tidak terungkap.
Hanya saja, ulah teroris di wilayah Kalimantan tidak semarak di Jawa. Menurut Neta, bisa jadi teroris tak menyasar wilayah Kalimantan karena pengaruhnya sangat kecil dan tidak bisa memengaruhi opini publik.
"Namun dengan adanya penangkapan ini patut diduga bahwa Kalimantan khususnya Kalbar sudah dijadikan pintu keluar masuk kalangan teroris ke luar negeri," kata Neta kepada JPNN, Selasa (28/11).
Neta menambahkan, jika berkaca kepada teori gunung es maka tidak mustahil jaringan teroris sudah biasa menggunakan Bandara Supadio. Karena itu Neta menegaskan, sudah saatnya aparat keamanan mencermati setiap orang yang hendak keluar dari bandara ini agar antisipasi ketat bisa dilakukan.
"Kasus penangkapan ini semakin menunjukkan bahwa wilayah perbatasan merupakan daerah rawan bagi keluar masukan kalangan terorisme," pungkas Neta.
Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dibantu Polda Kalbar menangkap NH yang diduga hendak berangkat ke Marawi untuk bergabung dengan ISIS. Sedianya, NH dari Bandara Supadio akan menumpang pesawat AirAsia AK-1029 menuju Kuching International Airport, Malaysia.
Namun, sebelum berangkat, warga kelahiran Sekuduk, Sejangkung, Sambas, 7 Juni 1981 yang juga pemegang paspor bernomor AP 491045 itu dicicuk petugas saat berada di ruang tunggu keberangkatan internasional sekitar pukul 11.00.