Sepertinya Tak Ada Maksud Terselubung Din Syamsuddin soal Pemulangan Habib Rizieq
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Satyo Purwanto menduga Din Syamsuddin tidak memiliki maksud terselubung dari sisi politik ketika melontarkan pernyataan tentang negara bertanggung jawab atas pemulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy itu menilai Din melihat ketidakadilan dalam masalah Habib Rizieq. Menurutnya, pemerintah secara diam-diam mengasingkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu karena perbedaan pandangan politik.
"Tidak dibenarkan negara secara diam-diam melakukan persona non-grata terhadap seseorang karena subjek berbeda secara pilihan politik. Polri dan pemerintah mesti memulangkan HRS, mungkin alasan itu menjadi latar belakang pernyataan Din Syamsuddin," kata Satyo melalui layanan pesan kepada jpnn.com, Selasa (25/8).
Lebih lanjut Satyo mengatakan, kontroversi terkait Habib Rizieq semestinya tidak terjadi. Menurutnya, pemerintah bisa memulangkan Habib Rizieq andai memang mau melakukannya.
Bagaimanapun, kata dia, Habib Rizieq masih berstatus warga negara Indonesia (WNI). Oleh karena itu Habib Rizieq juga berhak memperoleh perhatian dari negara, termasuk soal pemulangannya.
"Persoalan ini semestinya bisa klir, diselesaikan apa pun jalan yang ditempuh. Sebagai negara demokrasi, tidak dibenarkan negara dengan tanpa alasan jelas melakukan persona non-grata kepada HRS," ungkap dia.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menduga terdapat implikasi politik ketika Din Syamsuddin melontarkan pernyataan terkait pemulangan Habib Rizieq.
"Pernyataan Din Syamsuddin bisa jadi tidak sekadar cek kosong. Pernyataan Din terkait pemulangan Rizieq Shibab tentu memiliki implikasi politik," kata Karyono dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Senin (24/8).(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: