Serahkan Rekomendasi kepada Presiden, KTT Y20 Fokus Pada 4 Isu Prioritas
Namun, akses internet yang tidak merata dan mahal akan menghambat potensi anak muda untuk membantu memajukan perkembangan dan pembangunan dunia.
“Sudah menjadi rahasia umum, masih banyak di daerah-daerah yg memiliki masalah internet baik karena lambat maupun mahal," ujar Budy.
Tak hanya itu, dia juga menilai banyak daerah juga belum memiliki akses listrik sebagai dasar dari kehidupan, termasuk menggunakan internet.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam mengejawantahkan amanat Pancasila terutama sila ke-5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkap Budy.
Visiting Fellow ISEAS Maria Monica Wihardja mengatakan terdapat potensi konsekuensi negatif dari transformasi digital, yakni munculnya kesenjangan teknologi dan ekonomi.
“Isu-isu ini sebagian disebabkan oleh minimnya standar internasional. Di sinilah, G20 dapat melakukan intervensi untuk menetapkan norma dan standar internasional di sektor digital untuk memitigasi risiko ini,” jelas Monica.
Dirinya menambahkan bahwa puncak KTT G20 dan Y20 perlu menyepakati strategi untuk mengukur dampak dari transformasi digital.
Delegasi Y20 menegaskan akses internet adalah potensi terbesar untuk memberikan kesempatan belajar, bekerja, konektivitas sosial, dan pertumbuhan ekonomi.