Serangan Rapi dan Ada Komando
Temuan Polri Soal Kerusuhan Cikeusik dan TemanggungKamis, 10 Februari 2011 – 05:25 WIB
Kapolri yang datang dengan menggunakan baju dinas tampak kelelahan. Maklum, seharian kemarin Kapolri datang di tiga tempat untuk membahas kasus ini. Yakni, melapor ke Istana Wapres, rapat di Menkopolhukam dan malamnya menghadiri panggilan DPR.
"Kita yakin pelaku-pelaku yang sudah kita identifikasi akan segera tertangkap. Ini oknum pak, bukan mewakili agama," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu. Dia juga memaparkan data hasil investigasi sementara di lapangan. "Untuk kasus Cikesik sebenarnya sudah ada antisipasi," katanya.
Pihak Polres Pandeglang telah mempersiapkan anggota yang dipimpin Kapolsek dan Kasat Samapta untuk mengamankan lokasi tersebut, dan berupaya untuk mengevakuasi warga Ahmadiyah. Namun, mereka menolak dan menentang, serta beralasan rumah tersebut bukan milik saudara Ismail Suparman, tapi merupakan inventaris milik Jemaah Ahmadiyah, dan harus dipertahankan.
Situasi semakin tidak terkendali ketika anggota Ahmadiyah dari Jakarta, Deden keluar dan bersikeras untuk bertahan di rumah tersebut, dan menolak untuk dievakuasi. "Saudara Deden juga mengeluarkan kata-kata yang bernada menantang masyarakat, sehingga menyulut emosi massa dan terjadi baku lempar dan penyerangan oleh warga masyarakat. Mengingat jumlah massa yang cukup banyak, sehingga situasi tidak terkendali dan jatuh korban jiwa dari pihak pengikut Ahmadiyah," katanya.