Serba Bisa, Karya Fadriah Syuaib Jadi Koleksi Warga Italia
jpnn.com - Meskipun hanya belajar secara otodidak, kemampuan melukis Fadriah Syuaib tergolong luar biasa. Membuat karikatur, lukisan abstrak, hingga kaligrafi merupakan hobi yang juga menjadi pekerjaan sehari-harinya. Keterbatasan dana pun tak menghentikannya untuk menggelar pameran lukis, baik bersama komunitas lukis maupun secara tunggal.
Ika Fuji Rahayu, Ternate
Ditemui di kediamannya di Lingkungan Koloncucu, Kelurahan Toboleu, Ternate Utara, Fadriah Syuaib tengah memainkan jemarinya yang meliuk-liuk di atas kertas sketsa. Gambar karikatur seorang pria itu hampir rampung dikerjakannya. Tinggal menambahkan polesan warna di beberapa bagian, maka selesai lah salah satu karya perempuan berkacamata itu.
Ya, menggambar sketsa memang telah menjadi makanan sehari-hari Fadriah. Ia kerap menggambar berdasarkan keinginannya sendiri atau pun karena pesanan orang.
“Sketsa adalah ibu dari seni rupa. Ia hal yang paling mendasar, sehingga setiap perupa harus menguasainya dengan baik,” tutur perempuan berusia 36 tahun itu, seperti dilansir Harian Malut Post (Grup JPNN.com).
Selain menggambar sketsa, Fadriah juga piawai melukis di atas kanvas. Dalam melukis, abstrak merupakan aliran yang cenderung didalaminya. Pada tahun 2004, ia bersama para perupa lain dari komunitas Rumah Seni Sabua mengelar pameran seni rupa di aula SMK Negeri 2 Ternate. Saat itu Fadriah mengikutsertakan dua buah lukisan karyanya.
“Kedua lukisan tersebut langsung laku dibeli orang. Salah satu lukisan yang berjudul Tersudut dibeli oleh warga Irlandia. Itu pertama kalinya saya merasakan karya saya ternyata bisa dihargai oleh orang lain. Rasanya bangga sekali,” ujarnya seperti dilansir Harian Malut Post (Grup JPNN.com).
Fadriah mulai melukis sejak kanak-kanak. Ia melukis secara otodidak, meskipun darah seninya berasal dari sang ayah, H. Syuai Hatari, yang pernah tergabung dalam sebuah komunitas teater.