Serius, Dinamis dan Profesional
Kamis, 01 April 2010 – 20:49 WIB
Duduk di bangku kuliah tidak membuatnya betah. Dia meninggalkan kuliah dan memilih untuk bekerja. Menjadi sales pada perusahaan kosmetik merek Max Factor menjadi pilihan. Hanya dua tahun akhirnya dia memutuskan untuk keluar. Setelah itu dia bergabung dengan Welcome Foundation Ltd, sebuah perusahaan farmasi multinasional dari Inggris. Di tempat barunya, kurang dari tiga bulan, pria ramah ini diangkat menjadi penyedia produk Welcome se-Sumatera. Pada perusahaan tersebut, Hermes memelopori model pemasaran Hazeline Snow dengan sales promotion girl (SPG), tanpa sepengetahuan pimpinannya di Jakarta.
Ketika cara pemasaran ini diketahui pimpinannya di Jakarta, bukan teguran yang didapat melainkan dia ditarik ke Jakarta, menjadi Kepala Divisi Pemasaran Welcome selama 10 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Pemasaran. Hermes menyadari, di perusahaan ini karirnya sudah mentok. Maka, pada 1982, pria yang punya hobi renang dan baca buku ini, keluar dari Welcome, lalu bersama rekan-rekannya mendirikan PT Progisa Utama, sebuah perusahaan distribusi pembalut wanita merek Cillcott. Satu tahun kemudian, yakni 1983, ia mendirikan lagi PT Sindo Prima Diwisesa, distributor cat Sygma Paint untuk keperluan industri.