Sertifikat Abal-Abal Didominasi Tenaga Jasa Konstruksi
Rabu, 15 Maret 2017 – 19:45 WIB
Bambang menilai, hal itu muncul karena tenaga kerja ingin mendapatkan sertifikat secara instan.
"Saya nggak bisa bayangkan bagaimana jadinya bila tenaga kerja jasa konstruksi yang mengantongi sertifikat abal-abal mengerjakan proyek infastruktur. Apa tidak berbahaya, tuh," imbuhnya.
Bambang menyarankan para calon tenaga kerja mendaftarkan diri di lembaga sertifikasi yang kredibel. (esy/jpnn)